2 Kapal 1 Nakhoda

Setiap kapal membutuhkan seorang nakhoda untuk mengendalikan laju geraknya. Memilihkan jalur yang tepat agar tidak bertabrakan dengan kapal lain. Mempersiapkan kapal beserta awaknya untuk menghadapi terpaan badai, gulungan ombak, gugusan batu karang yang kadang tak nampak namun siap mencelakai.

Jika hanya satu kapal, kemungkinan seorang nakhoda mampu menghadapi semuanya dengan segenap kekuatan awak kapal. Namun, sanggupkah berlayar dengan gagah, ketika seorang nakhoda menginginkan dua kapal berlayar bersamaan? ❓

Meski nenek moyang seorang pelaut yang sanggup menerjang ombak dan menempuh badai, tapi rasanya tak yakin sang nakhoda mampu menggerakkan dua kapal sekaligus. 😆

Bagaimana jika salah satu kapal oleng, berbenturan satu sama lain, menabrak batu karang atau gunung es? *kayak Titanic* :mrgreen:. Mampukah sang nakhoda menyelamatkannya, ketika disaat yang sama sang nakhoda berada dalam kapal lain? 🙄

Sang nakhoda siap dan meyakinkan hati, bahwa semua akan mampu dilalui, asalkan kuat menahan gempuran dari berbagai penjuru. *berasa mo perang* :sad:. Cukup membesarkan hati 🙂 tapi kapal ini belum pernah berlayar, duhai sang nakhoda. Belum tahu bagaimana kondisi lautan, kapan ombak akan pasang dan kapan akan surut, kapan waktu yang tepat untuk berlayar dan kapan waktu berlabuh. Bagaimana menghadapi ombak besar dan angin kencang yang siap mengguncang kapal saya. 😥

Bukan meragukan sang nakhoda, hanya takut, karena tak yakin mampu mengarungi lautan bersama-sama. Takut, kelak sang nakhoda meninggalkan kapal ini. Tak yakin pula, akankah mampu memegang kemudi ketika sang nakhoda tidak berada dalam kapal ini. Pun tak yakin, mampu memberikan segala kebutuhan sang nakhoda untuk mengatur laju kapal ini. 😦

Daripada salah satu atau kedua kapal karam di tengah lautan, biarlah kapal ini tetap berada di dermaga, menunggu nakhoda lain yang akan menuntun lajunya. :). Lanjutkan saja perjalanan kapal sang nakhoda. 😦

#salam *kode* untuk sang nakhoda …  😆